Icip-Icip McDonalds dan Bubur Ayam Syarifah

Hari ini kebetulan sekali, adik seperguruan mendapatkan ijin untuk turun gunung oleh Ibu Suri, sehingga keinginannya untuk melihat kehidupan di kota dapat terwujud. Bukan karena apa, tapi memang adik seperguruan bertampang lugu ini tidak pernah merasakan fast food dan bubur ayam seumur hidupnya, sehingga saya sebagai kakak tertua di perguruan 165 harus mengajarinya memakan dua jenis makanan ini.

Seperti kebiasaan adik seperguruan, yang biasanya hanya makan nasi aking dan rerumputan, maka hari ini kami harus makan burger. Saya langsung menancap kencang kuda besi hijau kesayangan menuju seputaran Kotabaru tempat restoran burger cepat saji beken dunia berada, Mcdonalds.

Sampai sana, adik seperguruan sempat bengong di depan lokasi drive thru (karena tidak tahu loket itu untuk apa) dan dengan gerakan cicak merayap kolong langit kami terbang masuk menyelusup lewat pintu depan. Segera saja kami pesan coca-cola, beef burger, dan kentang goreng. Adik seperguruan melahap sajian tersebut dengan kecepatan maksimal, entah karena lapar, ataukah doyan.

Icip-Icip McDonalds

Berlanjut tur ziarah kuliner ini, kami memarkir kuda besi di depan warung bubur Syarifah, dan memesan 2 mangkok bubur. Meskipun sudah kenyang oleh burger, tapi adik seperguruan masih lahap memakan bubur ayam pesanannya. Kami menghabiskan waktu sekitar setengah jam di kedai bubur ini, saat telepati dari ibu suri masuk melalui radar rambut kami, kami diperintahkan untuk segera kembali ke perguruan 165. Dengan berat hati, kami berdua menggeber kencang kuda besi kembali ke perguruan, karena adik seperguruan harus kembali menjalani ritual latihannya dengan Miss Leni guru ilmu kanuragan di perguruan kami.